Teknologi saat ini telah berkembang dengan pesat. Perkembangan itu terjadi disemua lini baik industro,perdagangan, dan pertanian. Salah satu inovasi terbaru dari bidang pertanian dan perikanan adalah Apartemen Kepiting. Apartemen Kepiting ini merupakan salah satu inovasi yang dikembangkan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB).

Apartemen ini di design khusus untuk dapat menyesuaikan ruangan sehingga lebih hemat tempat. Kepiting akan tinggal di dalam kotak kecil berwarna biru-hitam. Kotak-kotak  tersebut selanjutnya akan disusun bertingkat hingga menyerupai apartemen berskala kecil. Apartemen kepiting ini dapat menampung 1.000 ekor kepiting dalam 6 x 11 Meter.

Apartemen kepiting ini tentu saja telah disesuaikan dengan kepiting yang akan dibudidayakan, sehingga kepiting akan merasa nyaman dan bebas dari stress. Apartemen ini juga aman dan mencegah timbulnya sifat kanibalisme pada kepiting.

Pada project Apartemen kepting ini IPB diwakili oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) bekerja sama dengan PT. TSI dan Fisheries and Marine Observation Station (IFMOS) Ancol sebagai pelaksana dari project ini. Proyek ini telah dimulai dan dirancang dari tahun 2018.

Konsep dari Apartemen Kepiting ini berupa teknologi akuakultur kepiting vertikal yang merupakan evolusi ketiga dari teknik budidaya ketiga. Dalam budidaya kepiting sendiri terdapat tiga evolusi teknik budidaya.

Evolusi pertama adalah mengembangkan kepiting langsung di alam. Sedangan kedua menggunakan teknik akuakultur horisontal. Khusus untuk evolusi ketiga yang menggunakan teknik akuakultur vertical.

Dr Luki Adrianto, dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB mengatakan, Teknik ini baru di-setting untuk budidaya kepiting. Namun dengan adanya pengembangan lebih lanjut, teknologi ini berpeluang untuk bisa digunakan pada komoditas yang lain. Apartemen Kepiting saat ini baru digunakan untuk Teknik budidaya akuakultur vertikal sehingga harus dilakukan penyesuain dengan karakteristik biota laut yang akan dibudidayakan.

Untuk pengembangan lebih lanjut, pihak FPIK IPB melalui Dr Yuni Puji Astuti, dosen dan peneliti di Departemen Budidaya Perairan sedang melakukan uji coba proses setting teknologi SRAS (smart recirculated aquaculture systems). SRAS digunakan sebagai teknologi untuk mengatur kualitas air yang digunakan sebagai media utama kamar kepiting sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil panen dari kepiting tersebut.

Diharapkan dengan adanya teknologi seperti ini dapat menunjang para umkm pembudidaya kepiting dalam meningkatkan produk yang di jual.